Kesalahan-Kesalahan Yang Sering Dilakukan Saat Membuat Proposal
Proposal merupakan suatu hal yang penting untuk memdapatkan investor guna suatu bisnis yang kita jalankan atau bahkan tugas bagi para mahasiswa di kampus-kampus. berikut ini kita akan mengulas tentang kesalahan-kesalahan yang sering terjadi saat membuat proposal. selamat membaca
Memiliki bisnis yang lancar dan terus-menerus berkembang tentu saja merupakan idaman bagi setiap orang pemiliknya. Termasuk kita yang saat ini memiliki bisnis. Tetapi seringkali untuk mengembangkan bisnis kita dalam skala yang lebih besar, kita memerlukan suntikan modal agar bisa berkembang dengan lebih cepat.
Salah satu cara yang paling sering dilakukan banyak pemilik usaha adalah dengan membuat sebuah proposal bisnis. Proposal bisnis inilah yang kemudian dijadikan ‘senjata’ untuk bisa mendapatkan modal dan investor agar bisnis semakin berkembang. Namun tahukah Anda kenapa proposal bisnis yang kita ajukan terus-menerus ditolak padahal menurut kita sudah merupakan proposal bisnis yang bagus? Hal mendasar inilah yang kemusian kami rangkum untuk kita bersama agar kelak dalam pembuatan proposal tidak melakukan kesalahan yang sama berulang kali. Apa sajakah itu? Tulisan ini akan membantu Anda untuk mengetahuinya dan membuat proposal bisnis yang lebih baik.
Membuat proposal bisnis memang perkara sederhana, namun jika tidak cermat bisa menjadi bencana. Mulai dari investor yang tidak percaya, hingga kredibilitas pribadi yang dipertaruhkan.
Berikut ini Kesalahan Yang Sering Terjadi Saat Membuat Proposal :
1. Tidak Memulai Dari Tujuan Yang Jelas
Pembuatan proposal bisnis bisa berbeda-beda tergantung dari tujuannya. Selama ini orang mengira bahwa tujuan pembuatan proposal bisnis hanyalah untuk mencari investor yang bersedia menanam modal. Namun ternyata proposal bisnis juga bisa digunakan dalam rangka pembentukan kerjasama, memenangkan tender, kompetisi/lomba, penyerahan award, bahkan dengan tujuan pemberian informasi semata. Tujuan yang tidak jelas seringkali membuat isi proposal bisnis menjadi tidak relevan. Seperti misalnya tujuan mencari investor namun kita mengisinya dengan format untuk kompetisi/lomba yang rumit. Jadi, mulailah dari tujuan yang jelas terlebih dahulu.
2. Tidak Siap untuk Presentasi
Pembuatan proposal bisnis haruslah satu paket dengan presentasinya. Seringkali proposal bisnis kita sudah baik, namun diri kita yang tidak siap ketika maju untuk mempresentasikan gagasan. Padahal, dengan adanya kesempatan presentasi kita memiliki peluang besar untuk mendapat kepercayaan investor. Sertakan slide yang interaktif dan menarik. Untuk ini, Anda bisa membaca tulisan saya bagaimana teknik presentasi yang mempengaruhi audience Anda.
3. Menggunakan Asumsi yang Tidak Realistis
Sebuah proposal bisnis seringkali menjelaskan tentang bagaimana proyeksi bisnisnya di masa yang akan datang. Tetapi, seringkali pula proyeksi itu didasarkan pada asumsi yang tidak realistis dengan skenario paling optimis atau paling positif dari sebuah peristiwa. Akibatnya ROI, NPV, Payback period yang muncul pun akan sangat menggiurkan investor. Loh, bukankah justru bagus? Ya, bagus jika memang hal itu realistis. Namun jika tidak, pikirkan kembali karena Anda bisa saja dituntut dengan pasal penipuan investasi.
4. Elemen Tidak Lengkap
Seperti yang kita tahu bahwa sebuah proposal bisnis umumnya terdiri dari penjelasan target pasar, produk/jasa, proses bisnis, strategi pemasaran dan penjualan, serta SDM dan analisis kompetitor. Cukup? Belum. Akhir-akhir ini ketika saya diminta untuk berinvestasi di suatu tempat, saya akan bertanya tentang tren penjualan atau industri di masa yang akan datang, proyeksi keuangan yang lengkap (minimal 3 – cash flow, income statement, dan balance sheet) dan bagaimana rencana pengusaha jika bisnis yang terjadi di masa depan mengalami kegoncangan. 3 hal terakhir ini yang umumnya tidak disertakan dalam proposal bisnis dengan baik.
5. Riset dengan Intuisi
Jika saya melihat berbagai macam proposal bisnis, seringkali saya terperangah dengan proyeksi terkait dengan bisnis tersebut. Misalnya saja bisnis restoran, terkait dengan kebiasaan pembeli, menu apa yang paling enak dan disukai oleh target pasar, analisis kompetitor, dan proyeksi pertumbuhan pasar di masa depan. Seringkali, proposal ini hanya mengutip sebuah data dari internet yang tidak jelas asal sumbernya. Saat ditanya, ini darimana asal datanya? Ternyata hanya mengutip dari internet dan intuisi saja. Jika memang ingin menyajikan data dan fakta, maka ya sajikan yang memang benar-benar fakta. Bukan hanya intuisi.
6. Menghancurkan Proposal dengan Membocorkan Resiko Terlalu Besar
Jelaskan proyeksi risiko jika memang diminta, namun tidak perlu membuka ruang diskusi antara kita dengan investor terkait dengan risiko bisnis. Ya, semua bisnis memang berisiko, maka tugas kita untuk meyakinkan investor bahwa risiko yang ditimbulkan minim dan kita sudah punya rencana matang untuk mengatasinya.
7. Tidak Ada Kompetisi dalam Bisnis Ini
adalah salah satu pernyataan yang fenomenal dalam sebuah proposal bisnis dan paling tidak masuk akal. Kenapa? Karena jika proyeksi sebuah bisnis itu bagus, pasti suatu saat nanti (jika memang saat ini belum ada), persaingan akan muncul dan pasar menjadi keruh. Investor yang kritis akan sangat mempertanyakan hal ini.
Itulah Kesalahan Yang Sering Terjadi Saat Membuat Proposal somoga dengan ini kita bisa lebih baik lagi dalam membuat proposal dan tidak melakukan kesalahan kemudian proposal yang kita buat mudah di terima, terima kasih semoga bermanfaat.
0 Response to "Kesalahan Yang Sering Terjadi Saat Membuat Proposal"
Posting Komentar