Penjelasan Pemuaian Pada Zat Cair Beserta Contohnya


PENJELASAN PEMUAIAN ZAT CAIR LENGKAP



Selamat pagi gaes, pada kesempatan kali ini, mimin akan membagi ilmu kepada kalian mengenai pemuaian zat cair. Diblog sebelumnya, telah dibahas mengenai pemuaian zat padat beserta contoh soalnya, kalian bisa klik disini

Pemuaian pada zat cair tidak melibatkan muai panjang ataupun muai luas, tetapi hanya dikenal muai ruang atau muai volume saja. Hal ini dikarenakan prinsip zat cair yaitu selalu mengikuti bentuk wadahnya. Semakin tinggi suhu yang diberikan pada zat cair itu maka semakin besar muai volumenya. Pemuaian zat cair untuk masing-masing jenis zat cair berbeda-beda, akibatnya walaupun mula-mula volume zat cair sama tetapi setelah dipanaskan volumenya menjadi berbeda-beda. Pemuaian volume zat cair terkait dengan pemuaian tekanan karena peningkatan suhu. Titik pertemuan antara wujud cair, padat dan gas disebut titik tripel.


Gambar 1. Titik Tripel (Sumber:IPA Terpadu Kelas VII) 

Kalian telah mempelajari bahwa baik zat padat maupun zat cair mengalami pemuaian volume. Akan tetapi, pemuaian volume zat cair biasanya lebih besar daripada pemuaian volume zat padat. Dalam kehidupan sehari-hari kalian dapat menjumpai peristiwa yang menunjukkan bahwa pemuaian zat cair lebih besar daripada pemuaian zat padat. Misalnya, ketika kalian memanaskan air dengan menggunakan teko. Ketika air dan teko dipanaskan, keduanya memuai. Perhatikan bahwa ketika air akan mendidih terdapat air yang tumpah. Hal ini menunjukkan bahwa air (zat cair) memuai lebih besar daripada teko (zat padat).


Anomali Air

Khusus untuk air, pada kenaikan suhu dari 00C sampai 40C volumenya tidak bertambah, akan tetapi justru menyusut. Pengecualian ini disebut dengan anomali air. Oleh karena itu, pada suhu 40C air mempunyai volume terendah. Setelah suhu 40C volume air memuai apabila dipanaskan.

Hubungan volume dengan suhu pada air dapat digambarkan pada grafik berikut.
Gambar 2. Grafik Hubungan Antara Volume dengan Suhu Air (Sumber:IPA Terpadu Kelas VII) 

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa pada suhu 40C, air menempati posisi terkecil sehingga pada suhu itu air memiliki massa jenis terbesar. Jadi bila suhu air ditingkatkan dari 00C-40C akan menyusut, dan bila suhunya dinaikkan dari 40C ke atas maka akan memuai. 


Hubungan antara massa jenis air sebagai fungsi suhu dapat digambarkan pada grafik berikut.
Gambar 3. Grafik massa jenis air sebagai fungsi suhu. Pada suhu 4oC volume air minimum sehingga massa jenisnya maksimum. (Sumber:pierecollege.com).


Sebagaimana telah kalian pelajari, massa jenis zat dinyatakan dengan rumus ρ = m/V. Volume air minimal terjadi pada suhu 4oC. Karena massa air tetap, maka massa jenis air maksimum terjadi pada suhu 4oC. Ketika air membeku menjadi es, volumenya membesar. Itulah sebabnya es terapung pada permukaan air. Parafin dan bismuth merupakan contoh lain zat yang memiliki sifat anomali seperti air. 


Sekian pembahasan kali ini gaes, semoga kalian paham. Terima kasih :)

0 Response to "Penjelasan Pemuaian Pada Zat Cair Beserta Contohnya"

Posting Komentar